Jumat, 20 Februari 2015

"Hidup adalah perjalanan Menuju Pulang"

Mungkin ibu lebih kerap menelpon untuk menanyakan keadaanku setiap hari, tapi apakah aku tahu, bahwa sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk meneleponku?

Karena sejatinya bibir diciptakan untuk mencium, bukan untuk mencaci orang yg pernah dicintai

Ibu pernah mengusirku minggat dari rumah, tetapi menangis ketika aku susah. Ibu tak bisa memejamkan mata bila adikku tidak bisa tidur karena lapar. Ibu akan marah besar bila kami merebut jatah makan yang bukan hak kami. Ibuku memberi pelajaran keadilan dengan kasih sayang, ketabahan. Ibuku mengubah rasa sayur murah menjadi sedap. Ibu menangir ketika aku mendapat susah, ibu menangis ketika aku bahagia. Ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda, Ibu menangis ketika adikku keluar penjara. Ibu adalah hati yang rela menerima, selalu disakiti oleh anak-anaknya, penuh maaf dan ampun. Kasih sayang ibu adalah kilau sinar kegaiban Tuhan, membangkitkan haru insan dengan kebajikan. Ibu mengenalkan aku kepada Tuhan.

Walau saya bukan orang baik, ttp saja sulit percaya klau dunia sdh segila ini...
memaafkan memang mudah, yang susah itu mempercayai kembali...
Tuhan menciptakanmu dengan sempurna, jangan underestimate dengan dirimu...
Menulis itu satu hal, dan apa yang ada di dalam hatimu adalah hal lain...

Orang takut pada apa yang dia tidak ketahui...

Jangan sampai di tubuhnya melekat keringat pelacur. Peluk dia untukku
Anak kita, masih duduk di bangku SD, kl tidak jadi pembunuh, ya jadi korban yg terbunuh..... miris....
Kalau hardik, bentak dan gebuk sj sudah dipamerkan sejak dari dalam rumah, kita telah ikut melahirkan anak2 calon pelaku kekerasan...

Simpul2 kekerasan terus dipamerkan, bahkan di ajang terhormat, diskusi antar (katanya) orang hebat di layar kaca sekali pun....
cctv cuma "alat rekam" bukan jawaban pamungkas utk menghentikan kekerasan dan perundungan seksual....

Ketika sikap disiplin, bertanggungjawab dan tangguh dlm mental dilatih dan ditempa dg aksi kekerasan dan pembunuhan (karakter)....
Kekerasan itu pada hakikatnya bukan unsur budaya, kalau sampai lahir budaya kekerasan, sdh semestinya mencari dan memusnahkan akarnya...


Apa artinya membumikan cinta kalau tak mampu melangitkan kedamaian hati....


by admn.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar