Jumat, 02 Januari 2015

"Apa Sebab Buruh Rentan Mengalami Depresi???"

Setiap orang pasti memiliki target dalam pekerjaannya. Begitu juga para buruh yang tentunya diberi beban kerja oleh pengusaha di pabrik. Namun, ternyata tidak sedikit yang mendapatkan beban kerja berlebihan dari yang seharusnya, sehingga, menimbulkan tekanan kejiwaan yang besar.
Faktanya, beban kerja yang terlalu banyak juga bisa menyebabkan depresi berat. Depresi merupakan gangguan mental yang akan mempengaruhi kehidupan seseorang. Masalah kesehatan mental ini bisa membuat orang yang mengalaminya akan merasa sangat putus asa, bahkan bunuh diri. Seringkali, depresi dapat menghancurkan keharmonisan rumah tangga seseorang.
Contoh kasus dampak depresi yang pernah terjadi di kalangan buruh adalah pembunuhan yang dilakukan oleh seorang buruh pabrik pipa PT Mitsuba, Cikarang, pada Januari 2014 lalu. Tragisnya, ia membunuh anaknya sendiri dan mencoba membunuh istrinya. Tersangka mengaku mengalami depresi, karena harus memenuhi target dalam pekerjaan. Jika tidak terpenuhi, maka ia akan dipecat.
Cerminan depresi yang lain adalah sering marah-marah, mencaci maki, berkata kotor dan cenderung berpikir pendek sehingga melakukan fitnah. Pelampiasan kemarahan biasanya diarahkan kepada mereka yang dianggap lebih lemah, seperti anak-anaknya, bawahan dan orang lain yang dianggap tidak penting bagi karirnya.

Ada empat hal penyebab utama depresi yang dialami oleh buruh pabrik, yakni:

1. Tekanan pekerjaan
Tekanan pekerjaan menjadi salah satu yang paling banyak menyebabkan depresi, yang diawali dengan stres. Beban kerja yang terlalu banyak akan mengakibatkan tekanan kejiwaan yang besar dalam menjalani pekerjaan. Belum lagi kewajiban untuk memenuhi target dari perusahaan, yang disertai ancaman pemecatan jika tidak terpenuhi..
Hal ini sudah terbukti dalam penelitian yang dilakukan Jianli Wang, seorang profesor dari University of Calgary di Alberta, Kanada, dengan meneliti 2.700 pekerja pria dan wanita. Hasilnya, sekitar 11 persen pekerja pria yang bekerja fulltime (35-40 jam seminggu) dan mendapatkan tekanan kerja lebih banyak ternyata lebih rentan mengalami depresi.

2. Sering lembur
Bekerja terlalu lama atau sering lembur juga dapat meningkatkan risiko mengalami depresi. Salah satu penelitian di Inggris menemukan fakta bahwa orang-orang yang bekerja rata-rata minimal 11 jam setiap harinya memiliki peluang 2,5 kali lebih tinggi mengalami depresi, dibandingkan dengan mereka yang bekerja sesuai jam kerja normal antara 7-8 jam per hari.
Resiko depresi yang terjadi berhubungan dengan masalah kurang tidur akibat sering lembur. Menurut Direktur Center for Circadian Medicine, dr Matthew Edlund, jika seseorang tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, maka otak tidak punya waktu untuk memperbaiki sel-sel otak yang rusak, sehingga akan mengganggu kinerja otak yang menyebabkan depresi.

3. Kemiskinan
Buruh yang sudah bekerja habis-habisan dan lembur berjam-jam, namun menemukan penghasilannya tidak cukup memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya sehari-hari. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Gallup-Healthways Well-Being Index (2012) menyebutkan mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan berpotensi mengalami depresi dua kali lebih tinggi ketimbang yang hidup berkecukupan.

4. Kesepian
Banyak buruh pergi bekerja di pabrik dari pagi hari saat matahari belum muncul dan pulang saat malam hari karena harus lembur. “Pergi gelap, pulang gelap”, demikian ungkapan buruh dalam menggambarkan kerja lembur. Buruh sebenarnya adalah makhluk yang kesepian. “Depresi adalah penyakit kesepian,” demikian kata Andrew Solomon, penulis Guardian.
Situasi kerja dengan waktu yang berkepanjangan membuat buruh tidak memiliki kesempatan mengembangkan pergaulan, silaturahmi dan mendapatkan afeksi untuk meringankan penderitaan hidup. Tidak heran jika banyak buruh yang terlibat di media sosial, terutama Facebook, untuk mengurangi kesepian.

Namun, menurut penelitian psikolog dari Universitas Michigan, AS, Ethan Cross, semakin banyak orang menggunakan Facebook sebetulnya mereka semakin kesepian. Tentu saja, hal ini berlaku bagi mereka yang menggunakan Facebook untuk menjalin hubungan antarpribadi, bukan bisnis dan lembaga. Hal ini membenarkan penelitian sebelumnya pada tahun 1998 yang dilakukan oleh Robert Kraut dari Universitas Carnigie Mellon, AS. Menurut Kraut, orang yang menggunakan internet dan terhubung secara online untuk pertama kalinya akan merasakan kebahagiaan dan keterhubungan selama dua tahun pertama. Setelahnya, perasaan ini terus menurun menjadi semakin kesepian dan bahkan kemarahan.

by
ADMIN

"CATATAN KECIL BURUH DENGAN GAJI UMK"

Jika ditelusuri lebih jauh mengenai kenaikan UMK 2015 memang ada kenaikan dari tahun 2014.Tp berbanding terbalik dengan kebutuhan primer para buruh untuk memperbaiki keadaan ekonomi di jaman sekarang.Setelah kena imbas kenaikan harga BBM per november 2014 dan penambahan subsidi BBM di awal januari ini yg semula Rp8500 menjadi Rp 7.250.Makin jelas kehidupan buruh biayanya membengkak.Harga kebutuhan pokok terlanjur naik, transportrasi pun juga naik dll.Dan kebijakan tersebut untuk harga kebutuhan tdk mungkin turun lagi..??...
Apakah BBM benar-benar di Subsidi pemerintah???

ataukah hanya spekulasi,agar pemikiran masyarakat berempati kpd Pemerintah???...
BBM ttap saja naik???.

"Tiap Menit, Harta Miliarder Dunia Bertambah Rp 6 Miliar"

Jakarta, KSPI – Kesenjangan antara penduduk kaya dan miskin terus melebar dari waktu ke waktu. Terlebih lagi, laporan terbaru lembaga amal internasional Oxfam menyebutkan, terdapat 85 miliarder dapat menambah kekayaan hingga US$ 668 juta atau Rp 8,08 triliun per hari. (kurs: Rp12.093/US$)
“Artinya, harta 85 miliarder tersebut bertambah US$ 500 ribu atau Rp 6,05 miliar per menit,” ungkap Direktur Eksekutif Oxfam Winnie Byanyima dalam laporannya seperti dikutip dari CNBC, Senin (3/11/2014),
Pada Januair, Oxfam menerbitkan laporan yang menyoroti kekayaan 85 orang terkaya di dunia. Jika dikumpulkan, harta seluruh miliarder tersebut setara dengan kekayaan setengah populasi penduduk termiskin di dunia.
“Jauh dari perannya sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi, kesenjangan ekstrim merupakan hambatan kesejahteraan bagi sebagian besar penduduk di dunia,” ujar Byanyima.
Menurutnya, kesenjangan antara penduduk kaya dan miskin, tingkat korupsi, peluang yang terbatas dapat menekan diskriminasi khususnya terhadap wanita.
Laporan Oxfam itu ditujukan untuk mendorong para pemimpin dunia membantu penduduk kelas bawah mendapatkan perlakuan yang adil.
“Dibutuhkan kerjasama internasional dan dari orang-orang terkaya dunia untuk mengatasinya,” tandas sang direktur.

"Matematika dan Politik Subsidi BBM"

  Seminggu setelah Presiden Joko Widodo disahkan menjadi presiden ketujuh RI, persoalan subsidi bahan bakar minyak menunggu di depan mata. Kekeliruan nasional dalam mengelola pemerintahan agar tampak populis pada periode sebelumnya, telah meninabobokan rakyat dengan sangat tidak produktif.
Albertus adalah buruh nelayan di Nusa Tenggara Timur yang berpenghasilan kurang dari Rp 1 juta per bulan. Tempat kerjanya hanya beberapa ratus meter dari rumahnya. Ia naik kendaraan umum dua kali sebulan untuk belanja.
Karena tergolong miskin, ia mendapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) sampai Rp 200.000 per bulan. Ia dan tiga anaknya juga mendapat bantuan untuk iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per orang Rp 19.225 sehingga total per keluarga mendapat hampir Rp 100.000 per bulan. Hitung-hitung, ia mendapat subsidi Rp 300.000 per bulan.
Ada lagi Ahmad, tukang ojek di kota Bekasi. Ia merasa beruntung memiliki sepeda motor bekas dan bisa mengojek dengan penghasilan bersih rata-rata Rp 40.000 per hari, atau sekitar Rp 1,3 juta per bulan.
Ia tidak termasuk penerima PKH atau mendapat bantuan iuran JKN. Ia menghabiskan bensin rata-rata 2 liter sehari. Jika dihitung-hitung, ia mendapat subsidi BBM Rp 12.000 per hari atau sekitar Rp 300.000 per bulan. Maka kalau harga bensin naik, berat baginya.
Lalu ada Yasin di Bekasi satu dari sekitar delapan juta penduduk berusia di atas 60 tahun yang tidak memiliki penghasilan. Dulu, ia masih menikmati hasil sawahnya. Kini, sawahnya sudah menjadi perumahan. Ia tinggal di rumah setengah permanen dan sangat bergantung pada belas kasih anak-anaknya. Ia tidak menikmati subsidi BBM sama sekali.
Suparjo adalah pengusaha kecil yang sukses. Ia, istri, dan dua anak remajanya menikmati empat mobil bagus. Sebagai pengusaha, ia tergolong tidak peduli tepat tidaknya subsidi BBM.
Ia membeli bensin yang lebih murah, premium. Sehari, rata-rata, ia sekeluarga membeli 50 liter bensin. Jika besar subsidi per liter Rp 6.000, keluarga Suparjo menerima subsidi BBM 50 x Rp 6.000 = Rp 300.000 per hari. Sebulan, keluarga Suparjo menerima Rp 300.000 x 30 atau Rp 9 juta.
Daniel dan Heryawan adalah pegawai Pertamina dan pegawai PLN. Keduanya menikmati gaji dan tunjangan lain-lain Rp 12 juta per bulan. Ia juga menikmati tunjangan hari raya (THR) hampir Rp 20 juta. Keduanya juga menerima bonus tantiem yang lumayan besar dari keuntungan Pertamina Rp 32 triliun tahun 2014 dan laba PLN Rp 12 triliun semester pertama tahun lalu.
Mengapa Pertamina dan PLN mendapat laba besar dan karyawannya bergaji besar dengan bonus dan tunjangan yang besar pula? Ini karena kedua BUMN menyerap dana subsidi energi yang mencapai Rp 400 triliun tahun ini.
Akar masalah
Entah apa yang salah di negeri ini. Subsidi BBM dianggap keharusan. Baik DPR maupun pemerintah sama-sama memaksakan subsidi. Dalam 10 tahun terakhir, besar subsidi BBM sudah menghabiskan Rp 3.000 triliun lebih.
Selalu saja alasannya kenaikan harga BBM memberatkan ekonomi rakyat. Seolah belanja atau beban ekonomi rakyat hanya untuk BBM. Padahal, semua rakyat makan nasi, tetapi beras tidak disubsidi. Semua rakyat pasti sakit, minimum sekali dalam hidupnya, tetapi hanya sebagian kecil yang dijamin pengobatannya.
Semua anak harus bersekolah, tetapi meski seharusnya pendidikan gratis, ada saja biaya yang dibebankan kepada rakyat. Petani dan nelayan harus membeli kebutuhan rutin seperti beras, lauk-pauk, baju, pupuk, bibit, dan bahkan air. Angkutan umum tidak disubsidi. Padahal, jika 10 persen saja dana subsidi diberikan untuk kereta api, semua orang bisa gratis naik kereta.
Di India, Sri Lanka, Tiongkok, Vietnam, dan Thailand, BBM sama sekali tidak disubsidi. Harga bensin dan solar di negeri itu Rp 12.000-Rp 16.000 per liter. Toh, produk-produk pertanian ataupun industri dari negeri berlimpah di Indonesia. Artinya, daya saing industri dan bisnis tidak kalah. Sebaliknya, hasil tani dan hasil industri Indonesia di negeri-negeri itu nyaris tidak ditemukan.
Jargon subsidi BBM memberatkan industri dan rakyat hanyalah akal-akalan mereka yang selama ini menikmati subsidi puluhan triliun: industri mobil, industri minyak, dan industri energi.
Keberanian menghilangkan subsidi BBM dalam tiga tahun mendatang merupakan solusi terbaik mengoreksi kekeliruan subsidi.
Subsidi seharusnya diberikan untuk beras, pupuk, bibit, pembuatan kapal nelayan, waduk-waduk, membangun angkutan kereta api kota dan antarkota, membangun pelabuhan, membangun jalan, iuran jaminan kesehatan, biaya sekolah, buku, baju seragam sekolah, serta transpor ke sekolah dan perguruan tinggi.

Hasbullah Thabrany
Kepala Center for Health Economics and
Policy Studies, Universitas Indonesia


by
ADMIN
sumber http://www.kspi.or.id/

"TIGA PENGHANCUR MANUSIA"

Ada tiga penghancur paling ampuh yang membuat manusia tak berdaya dan membuatnya tersungkur dalam kehinaan baik di dunia, di mata manusia, dan di akhirat, di sisi Allah. Ketiga hal itu adalah harta, tahta, dan wanita.


Rasulullah SAW senantiasa mengingatkan dan berwasiat kepada umatnya agar senantiasa mawas diri terhadap godaan menggiurkan tiga penghancur sendi-sendi iman itu.

Dalam sebuah sabdanya mengenai keharusan kita waspada terhadap pesona dunia dan goda rayu wanita, Rasulullah SAW berujar, ''Hati-hatilah kalian dari pesona dunia dan hati-hatilah dari goda rayu wanita.'' (HR. Ad-Dailami).

Dalam sabdanya yang lain, Rasulullah SAW berujar, ''Janganlah seorang lelaki berdua-duaan dengan wanita (bukan mahram), karena sesungguhnya syetan akan menjadi orang ketiga.'' (HR. Thabrani).

Rasulullah SAW mewasiatkan umatnya tidak kemaruk dunia dan hendaklah berlaku zuhud terhadapnya. Jangan tamak jangan rakus. Sebab kecintaan pada dunia tidak akan ada batasnya.

Manusia tamak dan rakus dunia tidak akan pernah mencapai puncak bahagia karena dia terus memburunya dengan ruhani yang terengah-engah.

Rasulullah bersabda, ''Zuhudlah pada dunia, Allah pasti akan mencintaimu dan zuhudlah (tidak berkeinginan) pada apa yang ada di tangan manusia, pasti manusia mencintaimu. (HR. Ibnu Majah).

Semakin banyak manusia yang mencintai dunia, gambaran kiamat semakin dekat. Dan manusia semakin jauh dari Allah. Mereka berlomba membidik dunia, namun semakin menjaga jarak dari Allah.

Rasulullah SAW bersabda, ''Hari kiamat semakin dekat. Dan tidaklah manusia kecuali semakin tamak pada dunia dan kepada Allah semakin jauh.'' (HR. Hakim).

Dunia itu indah dan sedap namun beracun, sehingga banyak manusia yang tertipu oleh cita rasanya. Mereka yang tak memiliki filter ruhani yang baik akan semakin terangsang untuk senantiasa menikmatinya.

Hingga akhirnya dia tersedak. Daya tahan ruhaninya menjadi lumpuh dan tumpul. Kepekaan batinnya lemah. ''Dinar dan dirham telah membinasakan orang-orang yang datang sebelum kalian, dia juga akan membinasakan kalian.'' (HR. Thabrani dan Baihaqi), demikian sabda Sang Nabi SAW.

Kekuasan juga sering kali menjadikan manusia terpuruk. Tatkala kekuasan dan tahta itu dianggap sebagai kesempatan untuk berbangga diri, untuk memperkaya diri, dan untuk dinikmati.

Padahal kekuasan hendaknya diperlakukan sebagai amanah yang tidak ada khianat di dalamnya. Mereka yang dianggap lembek dan lemah untuk memegang amanah ini jangan coba-coba masuk ke dalamnya, sebab dia akan terjungkal dan akan merana.

Rasulullah SAW pernah memperingatkan sahabat utama Abu Dzar dengan berkata, ''Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau lemah dan sesungguhnya dia (kekuasaan itu) adalah amanah dan di hari kiamat akan menjadi siksa dan sesal kecuali yang mengambil sesuai haknya dan melaksanakan apa seharusnya dilaksanakan. (HR. Muslim).

Kesungguhan dalam menjalankan kekuasan inilah yang oleh Rasulullah dituntut dari umatnya yang diberi amanah kekuasaan. Sebagaimana sabdanya: ''Tidaklah ada seorang pemimpin yang mengurusi urusan kaum muslimin namun kemudian tidak bersungguh-sungguh dan tidak memberikan nasehat kecuali dia tidak akan masuk surga bersama mereka.'' (rakyatnya) (HR. Muslim).

Semoga kita terhindar dari godaan genit tahta, harta dan wanita di sebuah zaman yang mulai menggila.

by
ADMIN
dari berbagai sumber

"Menegakkan Keadilan"

Adalah seorang perempuan dari Bani Makhzum meminjam suatu barang dari orang lain, tapi kemudian mengingkarinya. Diakuinya barang itu sebagai miliknya. Ketika Rasulullah SAW mendengar berita ini langsung memerintahkan agar dipotong tangannya. Dia dianggap telah mencuri barang orang lain dengan sengaja. Kejadian ini memusingkan bangsa Quraisy, karena pelakunya adalah wanita turunan suku yang terhormat dan putusan hukumannya adalah potong tangan. Dan hal ini dianggap sebagai kehinaan bagi suku Quresy. Oleh sebab itu mereka mengutus Usamah ra (seorang sahabat yang dianggap dekat dengan Rasulullah SAW) untuk meminta keringanan, agar dibatalkan hukum potong tangan tersebut. Setelah mendengarkan permohonan Usamah, Rasulullah SAW menjawab dengan tegas: “Apakah kamu meminta pertolongan (keringanan) dalam masalah hudud (ketetapan hukum Allah)?” Kemudian Rasulullah SAW berkhutbah: “Sesungguhnya umat sebelum kamu sekalian dihancurkan karena ketidakadilan, bila orang elit mencuri dibiarkan dan bila orang lemah mencuri ditegakkan hukum had. Demi Allah, seandainya Fatimah anak Muhammad mencuri akan aku potong tangannya”. Lalu Rasulullah SAW memerintahkan agar wanita Makhzumiyyah tersebut dipotong tangannya. (HR. Al Bukhari dan Muslim). Hukum potong tangan dalam Islam tidaklah sembarangan diterapkan, akan tetapi harus memenuhi syarat-sayarat yang telah disepakati para ulama fiqh, seperti : dilakukan dengan sengaja, pencurinya berakal bukan orang gila, tidak ada syubhat, diterapkan oleh penguasa dan sebagainya. Dalam hadits di atas, Rasulullah menegaskan dengan kata-kata: “Seandainya Fatimah anak Muhammad mencuri pasti akan aku potong tangannya”. Ini menunjukkan urgensinya penegakan hukum untuk kalangan elit. Fatimah yang berasal dari suku yang terhormat dan masih turunan Rasulullah SAW, bahkan dia adalah ratu bagi semua wanita muslimah di syurga. Hukum itu akan ditegakkan bila dia mencuri, apalagi wanita Makhzumiyah yang martabatnya berada di bawah Siti Fatimah baik suku atau nasabnya. Hadits di atas sering digunakan sebagai dalil untuk membuktikan keadilan Islam dalam menegakkan hukum dan sikap Islam yang anti rasdiskriminasi, kastaisme dan fanatisme kelompok. Rasulullah menegaskan hukum harus ditegakkan secara adil kepada siapapun tanpa pandang bulu atau tebang pilih. Bila tidak ditegakkan, maka akan mengakibatkan kehancuran suatu bangsa. Mengapa demikian? Keadilan adalah sendi utama masyarakat, sedangkan kedzaliman adalah penyebab musnahnya umat-umat terdahulu dan juga umat yang akan datang. Bila sendi masyarakat sudah tumbang, maka musnahlah masyarakat tersebut. Allah mewajibkan kita untuk menegakkan keadilan. Allah berfirman : “Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu”. (QS. Ar Rahman 9). Kalau seorang pejabat elit melakukan tindak pidana korupsi, dan tidak segera diadili, namun kalau orang alit segera diadili. Maka inilah pertanda buruk bagi bangsa ini yang sedang menuju ke arah kehancuran. Na’udzubillah.

by
ADMIN

KEP GUB JABAR TENTANG UPAH 2015

http://fspmi.or.id/sk-gubernur-jawa-barat-tentang-revisi-umk-2015.html

"NASEHAT BERHARGA CHARLY CHAPPLIN"

Sir Charles Spencer Chaplin atau Charlie Chaplin adalah aktor komedi Inggris yang merupakan salah satu pemeran film terkenal dalam sejarah Hollywood di era film hitam putih, sekaligus sutradara film yang sukses. Aktingnya di layar perak menjadikan Charlie Chaplin sebagai salah satu artis pantomim dan badut terbaik yang sering dijadikan panutan bagi seniman di bidang yang sama. Chaplin adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dan paling kreatif di era film bisu. Di dalam film-filmnya, Chaplin dikenal suka merangkap profesi mulai dari peran utama, sutradara, penulis naskah, hingga pengisi ilustrasi musik. Karier di dunia hiburannya berlangsung selama 65 tahun,dimulai darsebuah pertunjukan komedi music diInggris, dan terus berkarya hingga meninggal di usia 88 tahun. Kehidupan Chaplin penuh pasang surut, mulai dari masa kecil yang dibalut kemiskinan. Kehidupan pribadinya yang gemerlap mengundang banyak sanjungan sekaligus kontroversi. Di dalam film-filmnya, Chaplin sering memerankan karakter "The Tramp", seorang gelandangan berpotongan kumis petak yang memiliki martabat seorang bangsawan. Kostumnya berupa jas kesempitan, celana panjang yang kebesaran, serta ke mana-mana membawa tongkat dan memakai topi tinggi.  


Perjalanan Hidup

  Charlie Chaplin lahir tanggal 16 April 1889 di East Street, daerah pasar yang ramai di Walworth, sebelah selatan kota London. Kedua orang tuanya yang bekerja sebagai artis penghibur pertunjukan komedi music hall bercerai sebelum Chaplin menginjak usia 3 tahun. Menurut data sensus tahun 1891, Chaplin tinggal bersama kakak dan ibunya yang bernama Hannah di Barlow Street, Walworth. Sewaktu masih kanak-kanak, ibunya mengajak Chaplin tinggal berpindah-pindah di sekitar Kennington Road, kawasan Lambeth, London. Ayah kandungnya yang bernama Charles Chaplin Senior adalah keturunan orang Roma, seorang peminum dan hanya sekali-kali saja menghubungi putranya. Ketika ibunya sedang sakit, Chaplin sempat dititipkan di rumah sang ayah yang ketika itu tinggal bersama seorang wanita simpanan. Rumah tersebut ada di Jalan Kennington 287, dan sekarang dipasangi plakat peringatan yang menyatakan Charlie Chaplin pernah tinggal di sana. Ketika masih berusia 12 tahun, Chaplin ditinggalkan sang ayah untuk selama-lamanya. Chaplin dan kakaknya yang bernama Sydney Chaplin menjadi tanggung jawab sang ibu, Hannah Chaplin. Malang tidak bisa ditolak, ibu Chaplin menderita Skizofrenia dan akhirnya harus dirawat di rumah sakit jiwa Cane Hill di Coulsdon.Chaplin terpaksa tinggal di rumah penampungan orang miskin, bekerja untuk imbalan makan dan tempat berteduh di kawasan Lambeth, London. Setelah tinggal di sana beberapa minggu, Chaplin dimasukkan sekolah asrama penampungan anak terlantar bernama Central London District School di Hanwell. Kakak-beradik Chaplin berjuang bahu-membahu agar bisa bertahan hidup. Chaplin bersaudara tertarik tampil dalam pertunjukan komedi Music di usia yang sangat dini, dan ternyata keduanya memiliki bakat akting alami. Masa kecil Chaplin yang dikungkung kemelaratan nantinya sangat berpengaruh terhadap karakter yang diperankan dan tema film yang dibuatnya.anpa diketahui Chaplin bersaudara, sang ibu ternyata masih memiliki seorang putra bernama Wheeler Dryden yang dibesarkan ayah kandungnya di luar negeri. Wheeler Dryden, adik sekandung Chaplin ini nantinya bergabung dengan Chaplin bersaudara, dan bekerja untuk studio Chaplin di Hollywood. Chaplin pertama kali naik panggung pada tahun 1894 sewaktu masih berusia 5 tahun. Tanpa persiapan sebelumnya, di sebuah teater di Aldershot, Chaplin secara mendadak diminta menggantikan ibunya. Sewaktu masih kecil, Chaplin sakit keras dan harus berbaring di tempat tidur selama berminggu-minggu. Di malam hari, ibunya duduk di bingkai jendela, bercerita sambil mendramatisasi kejadian pada hari itu. Chaplin pertama kali naik panggung dengan mendapatkan bayaran setelah bergabung dengan kelompok penari The Eight Lancashire Lads yang mementaskan pertunjukan music halls di Britania. Pada tahun 1900, berkat bantuan Sydney (kakak sekandungnya), Chaplin yang waktu itu berusia 11 tahun mendapat peran sebagai kucing jenaka dalam pantomim Cinderella di London Hippodrome. Pada tahun 1903, Chaplin tampil dalam Jim: A Romance of Cockayne, diikuti peran rutinnya sebagai Billy anak pengantar koran dalam Sherlock Holmes yang terus dijalani hingga tahun 1906. Chaplin tampil berikutnya dalam acara variety Casey's Court Circus, dan tahun berikutnya sebagai badut dalam kelompok komedi slapstik Fun Factory di bawah asuhan Fred Karno. Chaplin pertama kali ke Amerika mengikuti pertunjukan keliling kelompok asuhan Fred Karno dari tahun 1910 hingga 1912. Setelah balik ke Inggris dan berada di sana selama 5 bulan, Chaplin kembali berangkat ke Amerika dan tiba di sana tanggal 2 Oktober 1912. Kedatangan Chaplin yang kedua di Amerika juga masih bersama kelompok Fred Karno. Arthur Stanley Jefferson yang kemudian dikenal sebagai Stan Laurel turut serta dalam rombongan dan menjadi teman sekamar Chaplin di asrama. Laurel akhirnya pulang ke Inggris, tapi Chaplin tetap bertahan di Amerika. Di akhir tahun 1913, produser film Mack Sennett terkesan dengan akting Chaplin yang waktu itu sedang bermain untuk rombongan Karno. Sennet mengontrak Chaplin yang setuju untuk bermain dalam film-film yang diproduksi studio Keystone Film. Film pendek Making a Living, komedi satu reel yang dirilis 2 Februari 1914 merupakan penampilan pertama Chaplin di layar perak.


  RINGKASAN SURAT WASIAT CHARLY CHAPPLIN KEPADA PUTRINYA GERALDINE
Geraldine putriku, aku jauh darimu, namun sekejap pun wajahmu tidak pernah jauh dari benakku. Tapi kau dimana? Di Paris di atas panggung teater megah... aku tahu ini bahwa dalam keheningan malam, aku mendengar langkahmu. Aku mendengar peranmu di teater itu, kau tampil sebagai putri penguasa yang ditawan oleh bangsa Tartar. Geraldine, jadilah kau pemeran bintang namun jika kau mendengar pujian para pemirsa dan kau mencium harum memabukkan bunga-bunga yang dikirim untukmu, waspadailah. Duduklah dan bacalah surat ini... aku adalah Ayahmu. Kini adalah giliranmu untuk tampil dan menggapai puncak kebanggan. Kini adalah giliranmu untuk melayang ke angkasa bersama riuh suara tepuk tangan para pemirsa. Terbanglah ke angkasa namun sekali-kali pijakkan kakimu di bumi dan saksikanlah kehidupan masyarakat. Kehidupan yang mereka tampilkan dengan perut kosong kelaparan di saat kedua kaki mereka bergemetar karena kemiskinan. Dulu aku juga salah satu dari mereka. Geraldine putriku, kau tidak mengenalku dengan baik. Pada malam-malam saat jauh darimu aku menceritakan banyak kisah kepadamu namun aku tidak pernah mengungkapkan penderitaan dan kesedihanku. Ini juga kisah yang menarik. Cerita tentang seorang badut lapar yang menyanyi dan menerima sedekah di tempat terburuk di London. Ini adalah ceritaku. Aku telah merasakan kelaparan. Aku merasakan pedihnya kemiskinan. Yang lebih parah lagi, aku telah merasakan penderitaan dan kehinaan badut gelandangan itu yang menyimpan gelombang lautan kebanggaan dalam hatinya. Aku juga merasakan bahwa urang recehan sedekah pejalan kaki itu sama sekali tidak meruntuhkan harga dirinya. Meski demikian aku tetap hidup. Geraldine putriku, dunia yang kau hidup di dalamnya adalah dunia seni dan musik. Tengah malam saat kau keluar dari gedung teater itu, lupakanlah para pemuja kaya itu. Tapi kepada sopir taksi yang mengantarmu pulang ke rumah, tanyakanlah keadaan istrinya. Jika dia tidak punya uang untuk membeli pakaian untuk anaknya, sisipkanlah uang di sakunya secara sembunyi-sembunyi. Geraldine putriku, sesekali naiklah bus dan kereta bawah tanah. Perhatikanlah masyarakat. Kenalilah para janda dan anak-anak yatim dan paling tidak untuk satu hari saja katakan: "Aku juga bagian dari mereka". Pada hakikatnya kau benar-benar seperti mereka. Seni sebelum memberikan dua sayap kepada manusia untuk bisa terbang, ia akan mematahkan kedua kakinya terlebih dahulu. Ketika kau merasa sudah berada di atas angin, saat itu juga tinggalkanlah teater dan pergilah ke pinggiran Paris dengan taksimu. Aku mengenal dengan baik wilayah itu. Di situ kau akan menyaksikan para seniman sepertimu. Mereka berakting lebih indah dan lebih menghayati daripada kamu. Bedanya di situ tidak akan kau temukan gemerlap lampu seperti di teatermu. Ketahuliah bahwa selalu ada orang yang berakting lebih baik darimu. Geraldine putriku, aku mengirimkan cek ini untukmu, belanjakanlah sesuka hatimu. Namun ketika kau ingin membelanjakan dua franc, berpikirlah bahwa franc ketiga bukan milikmu. Itu adalah milik seorang miskin yang memerlukannya. Jika kau menghendakinya, kau dapat menemukan orang miskin itu dengan sangat mudah. Jika aku banyak berbicara kepadamu tentang uang, itu karena aku mengetahui kekuatan ‘anak setan' ini dalam menipu..... Geraldine putriku, masih ada banyak hal yang akan aku ceritakan kepadamu, namun aku akan menceritakannya di kesempatan lain. Dan aku akhiri suratku ini dengan, "Jadilah manusia, suci dan satu hati, karena lapar, menerima sedekah, dan mati dalam kemiskinan, seribu kali lebih mudah dari pada kehinaan dan tidak memiliki perasaan".


ADMIN
DARI BERBAGAI SUMBER

"Mengapa upah Buruh harus naik"

Kalau buruh yang hanya berpendidikan rendah minta 3,7 juta, lha kita-kita yang sarjana gajinya harus berapa?” Sebenarnya kami kasihan mendengar pernyataan seperti ini. Seolah-olah gaji 3,7 juta sangat besar sekali, dan jika itu disetujui langit akan runtuh esok hari. Padahal kenaikan hanyalah untuk mengembalikan daya beli akibat kenaikan BBM dan inflansi. Upah realnya sendiri, sebenarnya, belum naik. Owh, sekarang kami menjadi paham. Jadi gaji buruh – yang tak mau disebut buruh – itu juga masih jauh dibawah 3,7 itu? Kasihan sekali mereka, jika bisanya hanya diam. Buat apa sekolah tinggi-tinggi jika masih dibayar murah? Bukankah akan lebih baik bergabung saja dengan gerakan ini, toh jika berhasil mereka akan menikmati yang lebih tinggi. Banyak cerita dari kawan-kawan kami yang sudah puluhan tahun bekerja. Mulanya perusahaannya biasa saja. Lalu membangun gedung baru. Beberapa tahun kemudian membuka cabang baru. Karyawan yang tadinya berjumlah puluhan kini menjadi ribuan. Si bos memiliki rumah diluar negeri, mobil mewah, menyekolahkan anaknya di universitas terbaik, tetapi nasib buruhnya tak membaik: tetap saja dikisaran UMK. Bertahun-tahun kami diupah murah, tetapi tidak ada yang berbicara dan membela, agar jangan eksploitasi buruh-buruh di Indoensia. Apakah hal seperti ini adil?...


sumber : fspmi.or.id/
admin
 

"Kisah Bapak tua siPenjual Amplop "

Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat, saya selalu melihat seorang bapak tua yang duduk terpekur di depan dagangannya.

Dia menjual kertas amplop yang sudah dibungkus di dalam plastik. Sepintas di lihat,barang jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di seputaran Jalan Ganesha setiap hari Jumat.

Pedagang di pasar kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD bajakan, barang mainan
anak, sepatu dan barang-barang asesori lainnya.Tentu agak aneh dia “nyempil” sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu dibutuhkan
pada zaman yang serba elektronis seperti saat ini. Masa kejayaan pengiriman surat secara konvensional sudah berlalu, namun bapak itu tetap menjual amplop.

Mungkin bapak itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi
perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat.

Kehadiran bapak tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. Siapa
sih yang mau membeli amplopnya itu? Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. Lalu lalang orang yang
bergegas menuju masjid Salman seolah tidak mempedulikan kehadiran bapak tua itu.

Kemarin ketika hendak shalat Jumat di Salman saya melihat bapak tua itu lagi sedang duduk terpekur. Saya sudah berjanji akan membeli amplopnya itu usai shalat, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkan benda tersebut.
Yach, sekedar ingin membantu bapak itu melariskan dagangannya. Seusai shalat Jumat dan hendak kembali ke kantor, saya menghampiri bapak tadi. Saya tanya berapa harga amplopnya dalam satu bungkusan plastik itu. “Seribu”,jawabnya dengan suara lirih.
Astaghfirulloh, harga sebungkus amplop yang isinnya sepuluh lembar itu hanya seribu rupiah? Uang sebesar itu hanya cukup untuk membeli dua gorengan bala-bala pada pedagang gorengan didekatnya. Uang seribu rupiah yang tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi bagi bapak tua itu sangatlah berarti. Saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan mendengar harga yang sangat murah itu. “Saya beli ya pak sepuluh bungkus”, kata saya.

Bapak itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak. Dia memasukkan sepuluh bungkus amplop yang
isinya sepuluh lembar perbungkusnya ke dalam bekas kotak amplop. Tangannya terlihat bergetar ketika memasukkan bungkusan amplop ke dalam kotak.
Saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu. Padahal kalau kita membeli amplop di warung tidak mungkin dapat seratus rupiah satu. Dengan uang seribu mungkin hanya dapat lima buah amplop. Bapak itu menunjukkan kepada saya lembar kwitansi pembelian amplop di toko grosir. Tertulis di kwitansi itu nota
pembelian 10 bungkus amplop surat senilai Rp 7.500. “Bapak cuma ambil sedikit”, lirihnya. Jadi, dia hanya mengambil keuntungan Rp 250untuk
satu bungkus amplop yang isinya 10 lembar itu.Saya jadi terharu mendengar jawaban jujur si
bapak tua. Jika pedagang nakal ‘menipu’ harga dengan menaikkan harga jual sehingga keuntungan berlipat-lipat, bapak tua itu hanya
mengambil keuntungan yang tidak seberapa.
Andaipun terjual sepuluh bungkus amplop saja keuntungannya tidak sampai untuk membeli nasi bungkus di pinggir jalan. Siapalah orang yang
mau membeli amplop banyak -banyak pada zaman sekarang? Dalam sehari belum tentu laku
sepuluh bungkus saja, apalagi untuk dua puluh bungkus amplop agar dapat membeli nasi.
Setelah selesai saya bayar Rp 10.000 untuk sepuluh bungkus amplop, saya kembali menuju rumah. Tidak lupa saya selipkan sedikit uang
lebih buat bapak tua itu untuk membeli makan siang. Si bapak tua menerima uang itu dengan
tangan bergetar sambil mengucapkan terima kasih dengan suara hampir menangis.
Saya segera bergegas pergi meninggalkannya ,karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. Sambil berjalan saya
teringat status seorang teman di facebook yang bunyinya begini : “bapak-bapak tua menjajakan
barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. Carilah alasan-alasan untuk membeli
barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Jangan selalu beli barang di mal-mal dan toko-toko yang nyaman dan lengkap..”.

Si bapak tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku. Cara paling mudah
dan sederhana untuk membantu mereka adalah bukan memberi mereka uang, tetapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka.
Meskipun barang-barang yang dijual oleh mereka sedikit lebih mahal daripada harga di mal dan toko, tetapi dengan membeli dagangan mereka semoga saja perbuatan baik kita dapat berbuah menjadi suatu akibat yang baik pula, karena
secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka. Dalam pandangan saya bapak tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran dimasjid Salman, meminta-minta kepada orang yang lewat. Para pengemis itu mengerahkan anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki. Tetapi si bapak tua tidak mau mengemis, ia tetap kukuh berjualan amplop yang keuntungannya tidak seberapa itu.
Di rumah saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si bapak tua tadi. Mungkin benar saya tidak terlalu membutuhkan amplop surat itu saat ini, tetapi uang sepuluh ribu yang saya keluarkan tadi sangat dibutuhkan si bapak tua.
Kotak amplop yang berisi 10bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja . Siapa tahu nanti saya akan memerlukannya. Mungkin pada
hari Jumat pekan-pekan selanjutnya saya akan melihat si bapak tua berjualan kembali di sana, duduk melamun di depan dagangannya yang tak laku-laku.

kisah nyata "si penjual amplop".



admin.

Kamis, 01 Januari 2015

Selamat datang pergerakan

ASSALLAMMUALAIKUM WR WB

SALAM JUANG.....

Hari terasa begitu cepat,waktu demi waktu kita lalui hanya untuk menyalakan mesin-mesin pabrik.
Dimana liburan hanya cukup untuk istirahat,bukan rekreasi...
Dimana gaji hanya cukup untuk makan,dan untuk keperluan yg mendesak...

Disaat harga diri bangsa ini telah tergadaikan dengan uang dan jabatan...
Tdk tau mana Teman mana saudara...
saling tikam menikam...

Dimana Hak dan yg batil campur aduk jadi satu...
Disaat hidup hanya sekedar hidup...
dan disaat bekerja benar-benar bekerja..
tak lagi toleransi untuk pekerja...

Marilah kita benahi ini sebagai salah satu gerakan kita untuk melawan kapitalisme.

"UTAMAKAN SHOLAT,BARU KESELAMATAN...."
terima kasih


wassallammualaikum wr wb

admin